Beranda | Artikel
Tanah Yang Mau Dijual Untuk Bisnis, Wajibkah Dizakati?
Senin, 1 Agustus 2022

Pertanyaan:

Saya memiliki sebidang tanah di pinggir jalan, dan saya tidak ingin menjualnya saat ini. Namun saya berencana, jika harga tanah ini melambung tinggi, akan saya jual. Apakah saya wajib mengeluarkan zakat untuk harta tanah ini?

Jawaban:

Berikut jawaban dari Dr. Sa’d Turki Al-Khatslan,

هذه الأرض فيها زكاة في قول جماهير أهل العلم ؛ وذلك لأنها تمثل عروض تجارة فتشملها النصوص الموجبة للزكاة في عروض التجارة

Tanah yang anda sebutkan, wajib dizakati menurut pendapat mayoritas ulama. Karena tanah ini disamakan dengan barang dagangan. Sehingga tercakup dalam keumuman dalil yang mewajibkan zakat untuk barang dagangan.

Beliau melanjutkan penjelasannya,

وكونك لاتريد بيعها الآن وإنما تتربص بها غلاء الأسعارلايخرجها من كونها عروض تجارة يتعلق بها حق الفقراء والمساكين وسائر أصناف الزكاة ، وهي في الحقيقة أشبه بالنقد المدخر في رصيد الإنسان لكن هذا النقد( في صورة أرض(.

Sementara sikap anda yang tidak hendak menjual tanah ini sekarang, namun anda tunggu sampai harganya mahal, tidaklah mengeluarkan status tanah ini sebagai barang dagangan. Dimana ada hak bagi orang fakir miskin, dan seluruh golongan yang berhak menerima zakat. Tanah semacam ini, hakekatnya serupa dengan uang yang disimpan di rekening seseorang, namun wujud uang ini ‘dalam bentuk tanah’.

Sumber: http://www.saad-alkthlan.com/text-712

Bagaimana jika masih ragu untuk menjualnya?

Pertanyaan ini juga pernah disampaikan kepada Syaikh Sa’d Al-Khatslan,

“Saya memiliki tanah, yang saya beli beberapa tahun yang lalu, dan saya belum menegaskan untuk menjualnya, namun saya masih ragu antara saya jual atau saya gunakan untuk membangun rumah. Apakah tanah ini wajib dizakati?”

Beliau menjawab,

ليس فيها زكاة ؛لأنه يشترط لوجوب الزكاة في الأرض الجزم بنية البيع ، أما مع التردد فلا زكاة فيها

“Tidak wajib dizakati. Karena syarat wajibnya zakat pada tanah, sudah dipastikan untuk dijual. Sementara jika masih ada keraguan, tidak wajib dizakati.”

Sumber: http://www.saad-alkthlan.com/text-32

Dr. Sa’d Turki Al-Khatslan

Beliau adalah anggota majlis Komite Ulama Besar, KSA
Beliau juga anggota islamic international foundation for economics and finance


Artikel asli: https://pengusahamuslim.com/3371-tanah-yang-mau-1800.html